Assalamu'alaikum ...

Cara Menghentikan Terima Email Pemberitahuan Dari Facebook

Jikalau saat ini anda mengalami suatu permasalahan terhadap mailbox email kamu, terutama kiriman dari beberapa social network yang kamu ikuti seperti Friendster, Facebook bahkan Twitter, tentunya ada satu resiko alias harga yang harus kita bayar.

Banyak teman tentunya juga tambah masalah, inilah realita kehidupan nyata. Tapi awas, bukan hanya di kehidupan nyata yg bisa terjadi spt itu. Di dunia maya pun keadaan ini bisa terjadi walaupun tidak dalam skala yang mengkhawatirkan, paling-paling bikin repot. Jika setiap hari anda dipusingkan dengan kiriman-kiriman email spam, ada lagi yang bukan spam tapi juga bikin kesel yang walaupun secara tanpa sengaja adalah dampak dari persetujuan anda.

Secara default ketika kita setuju menjadi salah satu anggota di social network, dalam hal ini Facebook,kiriman-kiriman email berisi notifikasi akan selalu memenuhi inbox email anda. Hal ini terjadi karena setting defaultnya memang spt itu. Isi email notifikasi / pemberitahuan Facebook antara lain tentang ajakan untuk join di group, email berisi pemintaan / request menjadi teman, email berisi pesan pribadi dan tidak mustahil berisi newsletter dari Facebook.

Nah, jika teman sedikit, mungkin bukan problem, tapi jika teman sudah banyak, ditambah lagi email2 lain yang menghiasi mailbox, kita sudah saat akan mengalami kewalahan. Untuk itu, kita bisa menghentikan kiriman surat notifikasi / pemberitahuan utk fitur tertentu, misalnya kita ingin berhenti dikirimkan mengenai permintaan join ke group tertentu, kita dapat belajar settingnya di sini.

1. Login ke FAcebook.
2. Pilih Account Settings yang ada di menu Settings
3. Lalu pilih Notifications
4. Toggle di sisi Off pada pilihan Invites me to join a group.

Nah, untuk “mematikan” atau menghidupkan yang lain, silahkan pilih ON/OFF.
NB: Jangan takut salah untuk mencoba On/Off karena tidak akan menyebabkan kerusakan data ataupun menyebabkan kita diban Facebook.

Kenapa Kita harus Belajar Komputer & Teknologi Informasi

Kenapa Kita harus Belajar Komputer & Teknologi Informasi

Dijaman seperti sekarang ini, dimana semua nya serba canggih dah nggak seperti jaman nenek moyang kita dulu, kalo ngolah data masih manual, main tulis, atau ketik terus pakai mesin tis sampai jempol n telunjuknya kapalan (he…he..he… nostalgia kelabu pakai mesin tik). Sekarang apa apa serba komputerisasi. Mulai anak TK saja sekarang dah kenal yang namanya komputer. Malah dah pada keren keren pengetahuan tentang komputer tuh anak anak kecil. Termasuk penguasaan hardware komputer, penguasaan software dan operating system, . Pokoknya komputer sekarang sudah menjadi bagian yang penting untuk membantu manusia mengerjakan tugas tugasnya.Entah itu dikantor, entah di sekolah entah dirumah, komputer pasti dibutuhkan dan sangat membantu sekali.Nah, awas tuh yang punya komputer cangih, tapi tidak didaya-gunakan. kacian, deh.Dan hampir setiap rumah pasti memiliki komputer atau laptop. Soalnya hari geni gak punya kompie ? Ngak gaul, deh….
Dan di masa yang semakin dan semakin maju ini, tidak bisa mengoperasikan komputer merupakan salah satu hal yang sifatnya agak memalukan ( tenang masih agak kok, belum sangat memalukan). Sebab kebanyakan sekarang tugas sekolah maupun kuliah kebanyakan melibatkan komputer sebagai media atau alat buat mengolah data. Belum lagi kalo tugas kudu nyari di internet, otomatis kan kudu pake perantara komputer. Bisa si pake HP, Cuma kok capek aja tuh mata pelototin tuh hp yang kecilJadi mau nggak mau, suka ndak suka meski bukan bidangnya, kan teteup harus dan kudu bisa komputer. Meski sekedar ngetik atau buka windows explore :D. Pokoknya yang penting ngerti dah…gak usah muluk muluk bisa bongkar regedit segala.
So dari sini kita jadi punya alasan kenapa kok belajar komputer. Paling nggak biar ngerti gimana cara menggunakannya kalo suatu waktu disuruh dosen atau guru nyari tugas, atau bikin laporan. Biar kita nggak disebut katro atau gaptek di jaman yang apa apa sudah di bikin sistem komputerisasi. Biar kalo ke warnet ndak malu sama operatornya yang cakep gara gara kebanyakan nanya . soalnya ada tuh yang ke warnet tapi cara nyalain komputernya aja kagak tau caranya ^^. Hari gini gitu loh ….(Oops…bukan menghina, tapi yang nulis ini juga dulunya kagak ngarti kok)
Beberapa yang saya sebut diatas adalah beberapa contoh jawaban dan alasan kenapa kita belajar komputer. Ya pokoknya biar bisa, karena memang nggak bisa dipungkiri. Sekarang di era globalisasi adalah jamannya komputer dan dunia IT berkembang dengan pesat. Bisa dikatakan saban waktu yang namanya teknologi informasi up to date terus. Kalo mau ngikuti pusing sendiri deh..hehehehe…
(Sumber :luminance-ady)

PELAJAR IDEAL... GURU PROFESIONAL...

PELAJAR IDEAL... GURU PROFESIONAL...

PELAJAR IDEAL...
Sekolah merupakan jembatan emas menuju masa depan yang gemilang. Dengan bersekolah orang belajar berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan untuk mempersiapkan masa depan. Mereka yang sukses selalu mereka yang bersekolah. Jarang (bahkan tidak ada) buta huruf & buta aksara yang meraih sukses. Meskipun demikian, tidak berarti bahwa setiap orang yang bersekolah (automaticly) akan memiliki masa depan yang cerah. Karena masa depan merupakan sesuatu yang berbeda dengan masa sekarang. Masa sekarang (bersekolah) terasa sangat indah, romantis, bersahabat dan nyaman. Sementara masa depan yang berjarak lima, delapan, atau sepuluh tahun dari sekarang akan diwarnai oleh persaingan (kompetisi), dan tuntutan kebutuhan hidup yang kompleks.Pada era globalisasi, kita tidak hanya berkompetisi dengan kerabat sekampus atau sekampung. Tetapi setiap orang (mau atau tidak mau) akan berkompetisi dengan orang lain dari berbagai belahan bumi. Ada orang Amerika, Inggris, Australia, Malaisia, Singapore, Arab Saudi, dan lain-lain. Jaminan untuk bertahan (eksis) adalah keterampilan dan profesionalisme. Setiap orang mesti memiliki keterampilan dan/untuk menjalani profesi tertentu. Keterampilan merupakan seperangkat keahlian (teknis) untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas tertentu dalam tempo yang relatif singkat. Keterampilan yang didukung oleh konsep dan apresiasi terhadap pekerjaan secara fokus, konprehensif dan utuh akan melahirkan profesionalisme. Untuk memiliki profesi (menyandang status profesional) orang mesti memiliki keterampilan, pekerjaan dan kualifikasi pendidikan yang koheren. Artinya, keterampilan, dan pekerjaannya didasari oleh kualifikasi pendidikan yang relevan; atau sebaliknya kualifikasi pendidikan mendukung keterampilan dan pekerjaannnya.Oleh karena itu, perencanaan studi, profesi, karier dan masa depan merupakan salah satu hal yang penting bagi anak sekolah selain prestasi akademik. Sejak di bangku sekolah keputusan tentang profesi yang akan dipilih harus dibuat.

Tipe Pelajar
Berdasarkan dua kriteria tersebut yakni perencanaan masa depan dan prestasi akademik, maka tipe pelajar dapat dibagi dalam 6 kategori. Secara sederhana hal tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1. Pelajar tipe A
Dalam klasifikasi ini, pelajar tipe A ditandai oleh prestasi akademik yang tinggi dan perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 7,5 – 9. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan, dan akhlakul karimah. Pada sisi lain, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) seseorang yang profesional. Mungkin ia menggambarkan dirinya sebagai dokter, tentara, guru, ustadz, mekanik, wartawan, pegiat sosial, penulis pada tiga,
lima atau delapan tahun dari sekarang.
2. Pelajar tipe B
Pelajar tipe B ditandai oleh prestasi akademik sedang dan memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 6 – 7,5. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, yang tiak terlalu brilyan. Nilai raport tersebut juga mencerminkan dan akhlakul karimah. Meskipun tidak terlalu brilyant, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) seseorang yang profesional. Mungkin ia menggambarkan dirinya sebagai perawat, dokter, tentara, guru, ustadz, mekanik, montir, pedagang, kontraktor, wartawan, pegiat sosial, penulis pada tiga, lima atau delapan tahun dari sekarang.
3. Pelajar tipe C
Pelajar tipe C ditandai oleh prestasi akademik yang rendah tetapi memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 5 – 6. Angka tersebut merupakan angka repetisi (mengulang) kelas setelah tinggal kelas. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, yang rendah. Meskipun demikian, dalam pikiran atau perasaannya telah tergambar (visualisasi) seseorang yang profesional. Mungkin ia menggambarkan dirinya sebagai tentara, mekanik, pegiat sosial, pedagang, pengendara (driver), satpam, karyawan pada tiga,lima atau delapan tahun dari sekarang.
4. Pelajar tipe D
Pelajar tipe D ditandai oleh prestasi akademik yang tinggi tetapi tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 7,5 - 9. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan, dan akhlakul karimah. Meskipun demikian, ia tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Ia hanya menggambarkan dirinya menjadi orang yang hebat, terkenal, dan tersohor. Gambaran tersebut bersifat sumir. Tidak real.
5. Pelajar tipe E
Pelajar tipe E ditandai oleh prestasi akademik yang sedang tetapi tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka berada pada rentangan angka 6 - 7,5. Nilai raport tersebut secara obyektif dan valid mencerminkan kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, menganalisis, aplikasi, kesopanan, dan akhlakul karimah. Secara akademis tergolong menengah. Meskipun demikian, ia tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Sama seperti pelajar tipe D, ia menggambarkan dirinya (pada masa depan) menjadi orang yang hebat, terkenal, dan tersohor, tetapi tidak konkrit/real. Mungkin ia berpandangan bahwa suatu saat (di masa yang akan datang) setelah merampungkan studi (sekolah) ia akan bekerja pada organisasi atau instansi atau perusahaan.
6. Pelajar tipe F
Pelajar tipe F ditandai oleh prestasi akademik yang rendah dan tidak memiliki perencanaan masa depan yang jelas. Secara akademis, nilai raport mereka sangat jelek. Sebagaimana halnya pelajar pada tipe C mereka tinggal kelas, dan baru naik kelas setelah mengulang. Kemampuan berpikir, menghafal, menalar, menulis, berhitung, hanya pas-pasan. Di samping itu mereka tidak memiliki arah dan cita-cita yang realistis. Ia bahkan tidak pernah atau tidak berani menggambarkan dirinya menjadi orang yang profesional. Ia bersekolah hanya untuk mengikuti irama sosial. Boleh jadi di sekolah ia tidak memiliki motivasi.
Menjadi Pelajar Ideal.
Berdasarkan klasifikasi tersebut di atas, maka menjadi pelajar ideal berarti menjadi pelajar tipe A & B. Ciri khas pelajar tipe A & B adalah memiliki perencanaan masa depan yang real sejak dini. Di samping itu mereka juga memiliki intelegensi yang baik. Prestasi akademik dan akhlak mereka baik. Dengan karakteristik tersebut mereka menjadi orang yang sangat diharapkan oleh orang tua, guru, bangsa, negara dan agama.
GURU PROFESIONAL...
Tidak mudah menjadi guru yang baik, dikagumi dan dihormati oleh anak didik, masyarakat sekitar dan rekan seprofesi. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan oleh seorang guru untuk mendapat pengakuan sebagai guru yang baik dan berhasil.

Pertama.
Berusahalah tampil di muka kelas dengan prima. Kuasai betul materi pelajaran yang akan diberikan kepada siswa. Jika perlu, ketika berbicara di muka kelasa tidak membuka catatan atau buku pegangan sama sekali. Berbicaralah yang jelas dan lancar sehingga terkesan di hati siswa bahwa kita benar-benar tahu segala permasalahan dari materi yang disampaikan.

Kedua.
Berlakulah bijaksana. Sadarilah bahwa siswa yang kita ajar, memiliki tingkat kepandaian yang berbeda-beda. Ada yang cepat mengerti, ada yang sedang, ada yang lambat dan ada yang sangat lambat bahkan ada yang sulit untuk bisa dimengerti. Jika kita memiliki kesadaran ini, maka sudah bisa dipastikan kita akan memiliki kesabaran yang tinggi untuk menampung pertanyaan-pertanyaan dari anak didik kita. Carilah cara sederhana untuk menjelaskan pada siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah dengan contoh-contoh sederhana yang sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari walaupun mungkin contoh-contoh itu agak konyol.

Ketiga.
Berusahalah selalu ceria di muka kelas. Jangan membawa persoalan-persoalan yang tidak menyenangkan dari rumah atau dari tempat lain ke dalam kelas sewaktu kita mulai dan sedang mengajar.

Keempat.
Kendalikan emosi. Jangan mudah marah di kelas dan jangan mudah tersinggung karena perilaku siswa. Ingat siswa yang kita ajar adalah remaja yang masih sangat labil emasinya. Siswa yang kita ajar berasal dari daerah dan budaya yang mungkin berbeda satu dengan yang lainnya dan berbeda dengan kebiasaan kita, apalagi mungkin pendidikan di rumah dari orang tuanya memang kurang sesuai dengan tata cara dan kebiasaan kita. Marah di kelas akan membuat suasana menjadi tidak enak, siswa menjadi tegang. Hal ini akan berpengaruh pada daya nalar siswa untuk menerima materi pelajaran yang kita berikan.

Kelima.
Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa. Jangan memarahi siswa yang yang terlalu sering bertanya. Berusaha menjawab setiap pertanyaan yang diajukan siswa dengan baik. Jika suatu saat ada pertanyaan dari siswa yang tidak siap dijawab, berlakulah jujur. Berjanjilah untuk dapat menjawabnya dengan benar pada kesempatan lain sementara kita berusaha mencari jawaban tersebut. Janganlah merasa malu karena hal ini. Ingat sebagai manusia kita mempunyai keterbatasan. Tapi usahakan hal seperti ini jangan terlalu sering terjadi. Untuk menghindari kejadian seperti ini, berusahalah untuk banyak membaca dan belajar lagi. Jangan bosan belajar. Janganlah menutupi kelemahan kita dengan cara marah-marah bila ada anak yang bertanya sehingga menjadikan anak tidak berani bertanya lagi. Jika siswa sudah tidak beranibertanya, jangan harap pendidikan/pengajaran kita akan berhasil.
Keenam.
Memiliki rasa malu dan rasa takut. Untuk menjadi guru yang baik, maka seorang guru harus memiliki sifat ini. Dalam hal ini yang dimaksud rasa malu adalah malu untuk melakukan perbuatan salah, sementara rasa takut adalah takut dari akibat perbuatan salah yang kita lakukan. Dengan memiliki kedua sifat ini maka setiap perbuatan yang akan kita lakukan akan lebih mudah kita kendalikan dan dipertimbangkan kembali apakah akan terus dilakukan atau tidak.

Ketujuh.
Harus dapat menerima hidup ini sebagai mana adanya. Di negeri ini banyak semboyan-semboyan mengagungkan profesi guru tapi kenyataannya negeri ini belum mampu/mau menyejahterakan kehidupan guru. Kita harus bisa menerima kenyataan ini, jangan membandingkan penghasilan dari jerih payah kita dengan penghasilan orang lain/pegawai dari instansi lain. Berusaha untuk hidup sederhana dan jika masih belum mencukupi berusaha mencari sambilan lain yang halal, yang tidak merigikan orang lain dan tidak merugikan diri sendiri. Jangan pusingkan gunjingan orang lain, ingatlah pepatah “anjing menggonggong bajaj berlalu.”

Kedelapan.
Tidak sombong.Tidak menyombongkan diri di hadapan murid/jangan membanggakan diri sendiri, baik ketika sedang mengajar ataupun berada di lingkungan lain. Jangan mencemoohkan siswa yang tidak pandai di kelas dan jangan mempermalukan siswa (yang salah sekalipun) di muka orang banyak. Namun pangillah siswa yang bersalah dan bicaralah dengan baik-baik, tidak berbicara dan berlaku kasar pada siswa.

Kesembilan.
Berlakulah adil. Berusahalah berlaku adil dalam memberi penilaian kepada siswa. Jangan membeda-bedakan siswa yang pandai/mampu dan siswa yang kurang pandai/kurang mampu Serta tidak memuji secara berlebihan terhadap siswa yang pandai di hadapan siswa yang kurang pandai.

Anak Batuk Tidak Perlu Panik

Kenali batuk dan obatnya…Batuk bukanlah penyakit. Kebanyakan karena alergi dan virus yang tidak perlu obat.

Hujan dan panas kini silih berganti menyapa penghuni negeri ini. Kemarin diguyur hujan, hari ini bergelimang dengan terik mentari. Dalam udara yang berubah-ubah seperti ini, bila tubuh tak dalam kondisi fit, batuk dan flu pun rajin menyapa. Seperti yang dialami Kiki, bocah berumur 7 tahun. Anak sekolah dasar yang aktif ini mulai merasakan sakit di tenggorokannya . Sesekali ia batuk, saat pagi ataupun malam hari. Seperti kebanyakan para ibu, sang mama langsung mengambil solusi pemberian obat batuk. “Kebetulan obat batuknya ada yang cocok dengan dia. Jadi, sudah disiapkan di kotak obat di rumah,” ujarnya. Pemberian obat itu membuat si mama tak lagi merasa cemas.

Sebenarnya tidak perlu ada yang dicemaskan dengan kehadiran batuk pada anak. Seorang spesialis anak secara ekstrem menyebutkan tidak ada anak yang meninggal dunia gara-gara batuk. Dr Purnamawati Sujud Pujiarto, SpAK, dari Kemang Medical Care, Jakarta Selatan, pun menjelaskan bahwa pada dasarnya batuk adalah sebuah refleks yang pusat pengaturannya berada di otak. Refleks batuk juga merupakan salah satu sistem pertahanan tubuh terhadap benda asing yang masuk ke saluran napas. “Ketika tersedak, ketika terkena infeksi flu, lendir yang berlebihan pun akan dibatukkan oleh tubuh,” katanya.

Kebiasaan pemberian obat batuk ini tak hanya terjadi di negeri ini. Di Amerika Serikat pun, para orang tua masih melakukan hal serupa. Peneliti dari Universitas Boston, pada Mei 2008 menemukan hampir 10 anak di Amerika Serikat menggunakan satu atau lebih obat batuk dan flu selama seminggu. Peneliti merasa sedikit heran bahwa frekuensi dosis obat batuk pada anak di Negeri Abang Sam itu masih belum dipahami oleh para orang tua.

Dalam studi juga ditemukan bahwa pemberian obat batuk itu tidak hanya dilakukan terhadap anak berusia 2-5 tahun, tetapi juga di bawah 2 tahun. Padahal, hampir di semua jenis obat tersebut, 64,2 persen menggunakan lebih dari satu bahan aktif. Ketua peneliti, Louis Vernacchio, MD, menyebutkan konsumsi obat batuk ataupun flu bagi anak balita ini tidaklah perlu. “Yang perlu diwaspadai malahan efek berbahaya dan rendahnya bukti klinis bahwa pengobatan tersebut efektif untuk anak-anak,” ujarnya, seperti dikutip Sciencedaily.

Masih lalainya para orang tua tentang dosis obat batuk dan flu tersebut terlihat dari tren meningkatnya jumlah anak-anak overdosis obat batuk dan flu berupa sirup di ruang gawat darurat rumah sakit. “Kami menemukan banyak kasus bahkan orang tua langsung memberikan obat ke mulut anak langsung dari botol,” kata Dr Richard Dart, Direktur Pusat Obat dan Keracunan Rocky Montain, Denver, seperti tertera dalam msnbc, 18 Desember lalu. Bart menyebutkan komplikasi karena bahaya penggunaan dosis obat batuk dan flu anak yang tidak tepat itu sudah diketahui publik, tetapi orang tetap saja tidak waspada. Kondisi ini telah membuat Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat pada Oktober lalu mendesak perusahaan obat batuk dan flu anak untuk pencantuman larangan obat tersebut untuk anak di bawah 4 tahun. Bahkan, mereka tengah mempertimbangkan larangan penggunaannya untuk anak di bawah 12 tahun.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat pun tegas-tegas menyatakan bahwa batuk ataupun radang tenggorokan tidak membutuhkan terapi antibiotika. “Yang perlu ialah perbanyak minum, maka batuk pun akan mereda karena lendir menjadi lebih encer dan lebih mudah dikeluarkan,” ucap Wati. Batuk muncul karena peningkatan produksi dahak yang dipicu oleh infeksi virus atau alergi. Spesialis anak yang biasa disapa Wati ini menyebutkan, batuk akibat infeksi virus flu bisa berlangsung hingga dua minggu bahkan lebih malah lagi jika anak sensitif atau alergi.

Kebanyakan, Wati menyebutkan, penyebab batuk pada bayi dan anak kecil adalah virus parainfluenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan virus influenza. “Batuk lama pada anak besar bisa karena pertusis, mycoplasma pneumoniae, tetapi kebanyakan tetap karena alergi dan infeksi virus sehingga umumnya tidak membutuhkan antibiotik,” paparnya. Ia menambahkan pada anak besar, batuk yang berlangsung lebih dari 4 hingga 8 minggu, memang perlu dipikirkan kemungkinan terjadi hipersensitivitas saluran napas, aspirasi benda asing, tuberkulosis, pertusis, cystic fibrosis, atau sinusitis. “Dalam kondisi ini, baru terapi antibiotik perlu dipertimbangkan.” RITA

Tip Kurangi Produksi Lendir

1. Minum air hangat yang banyak.
2. Bila masih bayi, gunakan bantal yang agak tinggi.
3. Jangan gunakan antibiotik, penekan batuk codein, atau dekstrometorfan (DMP).
4. Batuk yang bukan penyakit, cari penyebabnya.
5. Tidak ada yang namanya obat batuk, kecuali jika batuknya disebabkan oleh asma.

Sumber : Koran Tempo

sumber : purnamawati.wordpress.com

Pengobatan untuk batuk dan pilek umumnya tidak efektif

Sumber : Koran Tempo

Wajah Evie yang tenang tiba-tiba menegang. Ibu tiga anak ini terhenyak saat membaca salah satu surat elektronik yang dikirim temannya. Isinya mengingatkan agar berhati-hati dalam menggunakan obat batuk dan flu. Sebab, kedua jenis obat itu bisa membuat perdarahan di otak karena mengandung phenylpropanolamine (PPA). “Benar-benar mengerikan,” ia berkomentar. Bukan cuma Evie, rekan sekantornya, Singgih, pun memiliki kecemasan serupa. Ayah satu anak ini mencoba mencari tahu gara-gara kiriman surat elektronik serupa.

Dalam jumpa pers di Departemen Komunikasi dan Informatika, Selasa lalu, Kepala Badan Pengawas Pengendalian Obat dan Makanan Husniah Rubiana Thamrin Akib memberi jawaban. Ia menegaskan tidak benar pada Maret 2009, Badan Pengawasan Obat-obatan dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mengeluarkan peringatan bahaya menyangkut sejumlah obat batuk dan flu dengan kandungan PPA seperti yang ditemukan dalam pesan singkat dan surat elektronik sejumlah orang. Pesan itu menyebut merek, di antaranya Decolgen, Mixaflu, Mixagrip, Neozep Forte, Procold, Sanaflu, Stopcold, Siladex, Triaminic Drops, Tusalgin, Flucyl, dan Fludane.

Husniah menyebutkan, FDA memang telah menarik semua jenis obat dengan kandungan PPA, sehingga di sini pun ramai dibicarakan. Alasan penarikan itu karena ada studi yang menunjukkan gejala perdarahan di otak (hemorrhagic stroke) jika mengkonsumsi dalam dosis besar. Dosis ini biasanya ditemukan pada obat pelangsing yang dijual bebas di Amerika Serikat. Padahal Indonesia tidak pernah menyetujui penjualan obat dengan kandungan PPA sebagai obat pelangsing. Jelas bahwa obat batuk dan pelangsing adalah dua hal yang berbeda.

Soal kandungan PPA dalam obat batuk dan flu sebenarnya sudah didengungkan sejak tahun 2000-an di Negeri Abang Sam. Sesuai dengan rekomendasi FDA, sejumlah perusahaan farmasi di negeri tersebut sudah melakukan perubahan kandungan, bahkan menambahkan sejumlah peringatan dan menyatakan obat bebas tidak diperuntukkan bagi anak di bawah dua tahun bahkan enam tahun.

Keamanan dan efektivitas antihismatin, decongestant, antitusin, dan ekspektoran pada anak pun ditelisik FDA. Awal tahun lalu, badan ini mengevaluasi hasil studi pada rentang 1969-2006 serta menemukan 54 anak meninggal karena decongestant dan 69 orang disebabkan antihismatin. Kebanyakan kematian terjadi pada anak di bawah dua tahun. Badan ini juga menyimpulkan, obat dengan kandungan tersebut sebaiknya tidak diberikan kepada anak di bawah 12 tahun. Dan disarankan untuk melakukan konsultasi ke dokter sebelum meneguk obat-obatan.

Di Indonesia, BPOM menyarankan untuk mengkonsumsi obat flu dan batuk yang mengandung PPA sesuai dosis. “Selain peringatan dalam kemasan, harus diperhatikan, tidak boleh diminum melebihi dosis maksimal bagi anak dan dewasa,” Husniah menjelaskan. Ia menambahkan, dosis maksimal orang dewasa adalah 75 miligram hari dan anak-anak 37,5 miligram per hari. Kandungan PPA dalam obat tersebut disebutnya berfungsi sebagai penghilang gejala hidung tersumbat.

Selama ini, dengan dosis tersebut BPOM belum menemukan laporan efek samping, apalagi sampai perdarahan di otak. Husniah menyebutkan, peringatan kepada penderita tertentu sudah tercantum jelas pada kemasan. Jika obat batuk dan flu dengan kandungan PPA dikonsumsi sesuai aturan pakai, efek sampingnya adalah mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, gelisah, atau susah tidur. “Efeknya ringan dan sementara,” ia menegaskan.

Lagi pula sebenarnya ketika anak batuk dan flu, orang tua tidak perlu risau. Seperti diungkapkan oleh sejumlah dokter spesialis anak, batuk bukanlah penyakit, hanya suatu gejala dan umumnya tidak berbahaya, yang bisa ditangani dengan asupan cairan yang memadai serta istirahat. Dr Purnamawati, SpA pun menekankan hal ini dalam bukunya, Smart Parent Healthy Child. Ia menyebutkan, batuk merupakan salah satu mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran napas dan paru-paru dari mikroorganisme, lendir, dan benda asing.

American Academy of Pediatrics (AAP) pun menyatakan pengobatan untuk batuk dan flu umumnya tidak efektif dan memicu efek sampingan serius bagi anak. Lagi pula ada cara lain untuk menangani gejala batuk pilek. Tahukah Anda bahwa delapan gelas air, jus buah, dan air kaldu atau air perasan jeruk campur madu dapat membantu melegakan hidung tersumbat serta mencegah dehidrasi? AAP pun menyarankan untuk melembapkan udara dengan hydrator atau vaporizer, menggunakan tetesan air garam untuk mengeringkan hidung yang berair, memberi anak sup ayam hangat, dan bila sudah memburuk, baru konsultasi dengan dokter anak. RITA | DIANING SARI

Periksa ke Dokter

1. Bila batuk disertai demam tinggi, di mana suhu di atas 40,5 derajat Celsius, kemungkinan terjadi infeksi bakteri.
2. Dahak kental, berbau, dan berwarna.
3. Muntah-muntah berwarna hijau.
4. Batuk yang mengeluarkan darah.
5. Batuk berlangsung lebih dari tiga pekan.
6. Diikuti pembengkakan di wajah atau tenggorokan.
7. Kesulitan bernapas atau napas pendek-pendek.

Langkah Sederhana

1. Beristirahat dan tidur yang cukup.
2. Tingkatkan asupan cairan. Dengan cara ini, Anda terhindar dari dehidrasi, mencegah lapisan dalam tenggorokan tidak mengering, serta dahak menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan.
3. Hindari minuman bersoda karena memperparah dehidrasi. Untuk orang dewasa, kurangi kopi dan minuman beralkohol.
4. Jauhkan diri dari asap rokok karena akan memperparah kondisi.
5. Mandi air hangat karena meningkatkan kadar kelembapan udara dan meringankan batuk kering.
6. Konsumsi makanan bergizi seimbang dan minum air putih yang banyak.
7. Untuk pencegahan, cuci tangan sesering mungkin.

Lima Besar Susu Mahal

Pity the poor milkPeta persaingan bisnis susu formula
Perputaran duit di bisnis susu formula mencapai Rp 6 triliun setahun. Sepertiganya milik kelas premium dan sisanya kelas biasa. Di kelas premium persaingan sangat ketat. Di kelas biasa, Nestle masih menjadi raja.
Sigit Rahardjo, Fifi Yulianti

Kalau sudah ngomong susu, yang terdengar adalah keluhan-keluhan bernada dalam. Apalagi di kalangan ibu-ibu yang mempunyai bayi: betapa kian mahal harga susu, kian tak terbeli. Tapi, berbagai keluhan itu rupanya tenggelam dalam keriuhan bisnis besar yang amat menggiurkan. Tak usah bicara soal kebutuhan susu semua usia. Susu untuk di bawah lima tahun saja, ceruk pasarnya demikian besar. Hitungan kasarnya, berdasarkan sensus tahun 2000 lalu, jumlah balita di Indonesia mencapai 20 juta lebih. Katakanlah, 10%-nya setiap hari harus minum susu. Setiap anak membutuhkan 0,6 liter sampai 1 liter susu setiap hari. Tentu jumlah susu yang dibutuhkan sangat besar.

Jadi, tak heranlah bila para produsen susu menjadi begitu gemuk-gemuk. Pertumbuhan pasar susu setiap tahunnya mencapai 20% sampai 35%. Bertumbuhnya susu ini tentu membuat produsen makin antusias.

Pemain asing seperti Mead Johnson pun menyambar peluang emas ini. Sejak 2001 silam, produsen susu asal Amerika ini membuka kantor operasional langsung di Jakarta. PT Mead Johnson Indonesia itu bukan sekadar kantor keagenan. Demikian juga dengan raksasa susu dunia lainnya seperti Abbott, Wyett, juga Nutricia. Pemain lain, seperti Friesche Flag, Nestle, atau Sari Husada, meski tidak kuat di susu premium atau superpremium, namun mereka lebih besar penjualannya di susu kelas bawah.

Mereka saling berlomba menyusun strategi pemasaran yang paling jitu. Di antaranya dengan membuat susu yang paling lengkap kandungan gizinya. Mulai dari yang mengandung AA, DHA, EPA, atau yang terbaru: EyQ. Semua tambahan kandungan itu jelas mempengaruhi harga pula. Untuk susu formula ukuran 400 gram, rentang harganya mulai dari Rp 20.000-an untuk kelas bawah. Di kelas atas, harganya antara Rp 40.000 hingga Rp 70.000 sekaleng kecil itu. ”Di kelas atas kita membaginya lagi menjadi premium dan superpremium,” papar Cecep Fathoni, Business Unit Manager Nutricia Indonesia Sejahtera.

Lebih banyak bermain di susu pertumbuhan

Dalam perkembangannya, menurut Ruby Hermanto, Marketing Head Pediatric Nutricion Division PT Abbott Indonesia, di bisnis susu ini makin banyak pengelompokannya. Ini dimulai dari starter formula untuk usia 0 sampai 6 bulan, follow on formula untuk usia 6 bulan sampai 12 bulan, lantas growing up milk, untuk usia di atas setahun dan di bawah lima tahun.

Ruby mengakui tak gampang berjualan susu. Untuk susu formula usia nol sampai setahun pemerintah melarang untuk beriklan. Karena itu, produsen pun enggan bermain susu untuk kelompok usia ini. Apalagi, ”Pertumbuhan di kelas starter ini sudah stagnan. Kami cenderung bermain di kelas growing up,” timpal Cecep.

Toh, dalam setahun angka penjualan susu formula ini menunjukkan angka yang luar biasa. Ruby mengutip data yang dikeluarkan AC Nielsen. Setidaknya Rp 6 triliun dihasilkan dari penjualan susu, baik itu untuk kelas bawah, premium, maupun superpremium. ”Sebesar Rp 2 triliun sampai Rp 2,5 triliun itu milik susu formula kelas premium,” tandas Ruby.

Duit sebesar itu dikuasai lima pemain besar. ”Abbott masuk hitungan ini,” ucap Ruby, bangga. Empat pemain lainnya adalah Wyett, Mead Johnson, Nutricia, dan Sang Hyang Perkasa. Namun, Ruby menolak menyebutkan berapa besar produk Abbott yang bisa terserap pasar. ”Kalau itu saya tak bisa menyebutkan,” elaknya.

Nutricia Indonesia bahkan berani menyebutkan, di kelas premium dan superpremium itu, mereka bisa menguasai penjualan hingga 11%. Saingan terdekatnya adalah Wyett dan Mead Johnson. ”Karena mereka ini lebih dulu bermain di kelas premium dan superpremium,” tukas Cecep.

Bisa dikatakan persaingan di susu formula premium dan superpremium ini sangat ketat. Untuk kelas premium, produk Nutricia seperti Bebelac bersaing dengan S 26 Reguler milik Wyeth, Enfamil Reguler milik Mead Johnson, Morinaga BMT milik Sang Hyang Perkasa, dan Vitalac milik Sari Husada, juga dengan Pediasure milik Abbott.

Begitu halnya di kelas superpremium. Nutricia mempunyai unggulan Nutricia Royal, Wyett mempunyai S 26 Gold, Mead Johnson tampil dengan susu premium merek Enfamil Plus. Lantas, Sang Hyang Perkasa dengan produknya Morinaga Platinum, dan Abbott punya merek Pediasure Gains and Advance EyQ. Pemain lain di pasar ini adalah Nestle dengan merek Nan, namun tak begitu besar penetrasinya di pasar.

Pasar susu kelas bawah lebih besar

Adapun sisanya yang sebesar Rp 3,5 triliun dinikmati susu formula kelas bawah. Di kelas susu biasa ini, tak bisa dipungkiri, Nestle masih merajai. Diperkirakan dari kue sebesar itu, Nestle mempunyai angka penjualan mencapai hampir 50%. Sisanya, tentunya dibagi de-ngan pemain lain seperti Sari Husada atau Friesche Flag, produsen susu Bendera.

Namun, seperti halnya Abbott, Nestle pun enggan mengungkapkan berapa angka penjualannya di Indonesia. ”Kami tidak bisa menyebutkan angka volume susu bayi yang didistribusikan,” ujar Brata T. Hardjosubroto, Head of Public Relations PT Nestle Indonesia. Namun, Brata mengakui, kontribusi penjualan susu di Indonesia cukup lumayan untuk menggembungkan kas Nestle.

Susu formula milik Nestle yang tergolong kelas menengah ini adalah Lactogen. Untuk berat 800 gram harganya sekitar Rp 40 .000. Adapun Nan harganya Rp 50.000 untuk 400 gram. Isi kandungannya hampir sama. Bedanya, Nan mengandung asam linoleat dan asam linolenat yang jika dicerna bayi akan menghasilkan AA dan DHA. Akan halnya Lactogen, mengandung AA dan DHA langsung.

Yang terbuka justru PT Sari Husada. Produsen susu anak SGM, Lactamil, dan Vitalac ini dalam setahun bisa memproduksi susu sebanyak 41.500 ton. Dari jumlah itu, ”Untuk keperluan produk sendiri sebanyak 80%,” ujar Rachmat Suhappy, Direktur Produksi PT Sari Husada Tbk.

Angka penjualannya pun terus meningkat. Pada 2003 lalu, angka penjualannya mencapai Rp 1,1 triliun, meningkat dari Rp 1,02 triliun tahun sebelumnya. Adapun laba bersihnya mencapai Rp 220,6 miliar.

Jadi, sepanjang tahun 2003 pertumbuhan volume bertambah sebesar 16%. ”Laba bersih bertumbuh sebesar 24,4%,” tutur Jenny Go, Direktur Marketing Sari Husada.
Nah, betapa besar untung berbisnis susu ini.

Bisnis memang tak Kenal Saudara

Sudah banyak yang tahu, 80% saham PT Sari Husada Tbk dimiliki Nutricia International BV. Perusahaan multinasional asal Negeri Kincir Angin ini juga pemilik PT Nutricia Indonesia Sejahtera (NIS). Uniknya, mereka bersaing untuk produk susu formula balita kelas tengah.

Produk Sari Husada seperti Vitalac adalah sekelas dengan Bebelac milik NIS. Semula keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan saling berbagi pasar. Namun, sejak awal 2004, kongsi ini pecah. Sari Husada pun tak malu lagi membikin produk yang bersaing dengan saudaranya itu. Tengok saja, Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2 ,3, dan 4, serta Vitalac LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan produk NIS seperti Bebelac 1, 2, dan 3.

  • Posted: 23.31
  • |
  • Author: Abu H@fidz

Assalamu'alaikum sahabat ...